Sinopsis Naagin episode 4 bag 2 by Meysha Lestari.
Pawang ular Sapera berjalan di hutan. DIa melihat seorang gadis
berjalan seorang diri. Dia menegurnya, "kemana kau akan pergi? bagaimana kalau
ada bandit menyakitimu?" Gadis itu menghampiri Sapera, "aku bertemu bandit
barusan.." Sapera bertanya, "Siapa?" gadis itu menjawab, "kau!" Lalu dia berubah
wajahnya menjadi Sesha. Sapera terkejut setelah mengenali dia sebagai Siluman
ular Naagin Sesha. Sesha coba mengigitnya. Sapera cepat-cepat meniup serulingnya
dan coba menangkap Sesha. Keduanya terlibat perkelahian seru. Seruling Sapera
telontas jauh. Shivanya datang dan coba menolong Sesha yang teraniaya. Sapera
meminta Shivanya mengambilkan serulingnya, "dia ini bukan wanita, tapi siluman
ular." Shivanya menjawab, "siluman ularatau bukan, dia tetaplah perempuan.
Lepaskan dia!" Sapera menyuruh Shivanya mengambil terompetnya. Shivanya
mengambil terompet iu dan membuangnya jauh-jauh.
Sapera terkejut. Pegangannya pada Sesha terlepas. Sesha
bangkit. Sapera berhasil menangkapnya. lalu muncul Bhairavnath dengan
seruling/terompetnya. Sapera terlihat lega, "aku akan pergi sekarang. Kau bisa
menangani Naagin ini sendirian." Bhairav menjawab kalau dirinya datang untuk
menyelamatkan Naagin, "ada dua jenis sapera. Satu yang menangkap dan membunuh
ular dan satu lagi yang menyelamatkan dan menjaga ular-ular itu." Sapera menjadi
tegang. Bhairav berkata, "naagin akan balas dendam dengan cara apapun." Sapera
berkata, "aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." bhairav berkata, "sesha
bukanlah Naagin yang ingin balas dendam." Bhairav meniup serulingnya. Seekor
ular besar lain datang. Ular itu kemudian berubah menjadi Shivanya. Bhairav
m,emberitahu Sapera kalau Shivanya adalah Naagin yang akan membalas dendam, "dia
akan membalas dendam atas apa yang terjadi padanya." Sapera tertegun. Sesha
mendekatinya dan membunuhnya saat itu juga.
Shivanya menatap kematian Sapera dan berkata, "aku telah
bertapa selama 20 tahun untuk hari ini. Hari ini aku akan membalaskan dendamku."
Bhairavnath bertanya, "apakah kau ingat janji yang kau ucapkan pada orang
tuamu?" Shivanya menjawab, "ya." Shivanya menceritakan kisah hidupnya.
Kilas balik ~Shivanya kecil dan ibunya sedang bermain. Si ibu
berkata, "setelah melakukan pujaa bertahun-tahun akhirnya Shiva memberkati ular
untuk menjadi siluman. Dan 2 pasang anak siluman ular lebih kuat dari kami."
Kedua orang tua Shivanya adalah siluman ular, mereka adalan penjaga kuil Shiva.
Sedang asyiknya mereka bermain, Bhairavnath datang memberitahu mereka kalau
beberapa orang dari Haveli datang untuk merampok kuil, "mereka datanguntuk
mengambil uang dan perhiasan di kuil ini." Kepanikanpun terjadi. Ibu Shivanya
menyuruh Shivanya agar bersembunyi di belakang batu, "tutup kupingmu. Jangan
dengarkan apapun danberdoalah pada dewa."
Ankush dan saudara-saudaranya tiba di kuil bersama banyak
pawang ular. Mereka menganiaya ayah dan ibu Shivanya agar memberikan semua
perhiasan pada mereka. Ibu Shivanya berkata, "itu milik kuil, kami tidak akan
memberikannya pada siapapun." Mereka lalu membunuh orang tua Shivanya dan
mengambil harta kuil. Sahivanya melihat gambaran ankush dan kedua saudaranya di
mata ibunya. Tapi yang dua lagi terlihat buram.. Kilas balik berakhir.
Bhairavnath bertanya pada Shivanya, "kau telah di pecat dari
Haveli, bagaimana kau akan kembali kesana?" Shivanya menjawab, "jangan kuatir,
aku telah menemukan jalan lain."
Di Haveli, sarapan pagi sedang di mulai. Semua orang turun dan
berkumpul di uang makan. Rhitik sedang sibuk mencari sesuatu. Sepupunya
mengodanya, "sia-sia membuang-bunag waktu mencari kebebasan sekarang setelah kau
bertunangan." Rhitik berkata kalau diamencari jam tanganya. Tanvi berkata, "aku
senang jam itu hilang. Modelnya sudah kunoi, aku akan membelikan yang baru
untukmu." Rhitik berkata kalau jam itu hadiah dari ibunya saat dia lulus, "aku
sangat enyukainya." Tanvi menyesal dan meminta maaf atas kata-katanya, "maafkan
aku."