Sinopsis Naagin episode 5 by Meysha lestari.
Yamini menegur Tanvi karena datang kerumahnya untuk melihat Mandap. Yamini takut
terjadi sesuatu yang tidak baik. Rhitik datang. Tanvi dan Yamini tersenyum
menyambutnya. Tapi senyum mereka segera hilang begitu melihat Shivanya menguntit
di belakangnya.
Yamini dan Ankush memanggil Rhitik dan memarahinya karena
membawa Shivanya kerumah mereka, "apa yang di pikirkan Tanvi sekarang."
Shivanya melihat-lihat isi rumah. Viren turun dari atas dan
memanggl istrinya, Shalu. Shalu menyuapkan makanan ke mulut Viren.
Keduanyaterlihat mesra. Viren melihat Shivanya. Begitu Shalu pergi, Viren segera
mendekati Shivanya. Viren tahu kalau Rhitik yang membawa Shivanya ke rumah.
Saat Yamini dan Ankush sedang berdebat dengan Rhitik, Tanvi
datang. Tanvi menberitahu Ankush dan Yaminai kalau pernikahan terjadi antar
keluarga, "aku tidak masalah kalau Rhitik membawa pelayan kerumah ini." Ankush
dan Yamini tertegun. Rhitik mengucapkan terima kasih. Tanvi pergi.
Viren menggoda Rhitik, "istriku dan Tanvi berpikiran sangat
terbuka. Kita seharusanya bangga pada mereka." Teman-teman Tanvi bertanya
padnaya dengan heran, "mengapa kau setuju membiarkan Shivanya tinggal di rumah
ini?" Tanvi menjawab, "ibuku memberitahuku bahwa jika kita coba untuk mengekang
pria, mereka akan memberontak. Jadi biarkans aja dia bebas.."
Rhitik menemui Shivanya dan memintanya agar ikut dengan dia,
"aku akan tunjukan tempat kerjamu." Rhitik membawa Shivanya ke dapur. Rhitik
menggoda Shivanya hinga Shivanya pura-pura marah. Rhitik lalu minta maaf
padanya. Mereka berdiri di dekat jendela. Shivanya melihat seekor elang terbang
ke arah jendela. Dia nampak ketakutan dan menyembunyikan diri di balik kelambu.
Rhitik merasa heran. Tapi melihat wajah tegang Shivanya, Rhitik segera mengusir
elang itu.
Rhiting duduk di kursi sambil membaca ketika Arjun datang
menghampirinya. Rhitik menanyakan tentang pekerjaan di kantor. Arjun memberitahu
Rhitik kalau kakaknya, Viren telah membuat masalah di kantor. Rhitik berjanji
akan bicara pada Viren besok. Arjun menggoda Rhitik, "pernikahanmu sudah dekat,
kau fokus saja pada acara itu. Lupakan masalah kantor.."
Shivanya melihat lukisan Shsiva dan menyembahnya. Lalu dia
menurunkan lukisan, di belakang lukisan ituterdapat 3 gambar pembunuh orang
tuanya, Ankus dan kedua temannya. Ada dua gambar lagi yang hilang. Shivanya
berjanji akan membunuh mereka semua dan mencari 2 orang yang tidak di
ketahuinya. Shivanya mendengar ada yang datang. Dia meletakan lukisan Shiva
kembali pada posisinya. Dia lalu membuka pintu dan menemukan sebuah tas di
letakan di depan kamarnya. Shivanya memeriksa isi tas itu, ada baju dan surat
dari Rhitik.
Rhitik sedang tidur ketika dia bermimpi tentang moment-monent
yang di laluinya bersama Shivanya. Rhitik terbangun gugup dan memutuskanuntuk
bekerja untuk menyibukan diri. Shivanya meletakan bunga segar dalam pot. Dia
ternampak foto Thitik dan keluarganya. Shivanya menatapnya dengan penuh dendam,
"kalian telah berdosa karena telah menghancurkan hidupku. AKu akan membunuh
kalian semua da akan ku lakukan sendiri. Yamini melihat Shivanya menatap lukisan
keluarganya. Dia menegur, "apa yang kau lakukan?" Shivanya berkat akalau dia
sedang menghias rumah. Yamini menyuruh Shivanya memeriksa belpatra Shiva yang
menggantu di pintu, "jangan biarkan orang lain menyentuhnya." Shivanya
mengangguk dan segera pergi ke pintu. Tapi kemudian berubah pikiran, "biarkan
saja, biar aku memeriksanya sendiri." Shivanya terlihat cemas. Untunglah saat
Yamini tiba di pintu, seorang pelayan memanggilnya. Shivanya lalu menggantungkan
karangan bunga yang di buatnya di pintu dan menyingkirkan belpatra shiva dengan
sapu.
Shivanya peri ke kamar tanvi untuk menaruh sesuatu. Dia
menemukan kalung di lantai dan mengambilnya. Dia meletakan kalung itu kembali di
kotaknya. Sepupu Rhitik dan Tanvi masuk kemara itu dan melihat Shivanya sedang
menyentuh kalung di kotanya. Mereka mengejek Shivanya dan menuduhnya hendak
mencuri. Tapi Shivanya mengelak, "tidak..tidak. AKu menemukan kalung itu di
lantai dan menaruhnya kembali di kotanya.
Tanvi menghampiri Shivanya. Dia mengambil salah satu kalung
itu, memasangkannya di leher sambil berkata, "ini adalah kalungku. Kalian orang
miskin tidak akan mampu membelinya. Kalian hanya bisa memimpikannya di rumah
orang kaya." Shivanya balas mengejek, "kau sangat beruntung karena akan menikahi
pria sebaik Rhitik." Setelah berkata begitu Shivanya pergi. Di luar pintu tela
menunggu Viren. Shivanya sudah merasa tidak nyaman melihatnya. Saat dia lewat di
samping Viren, viren cepat-cepat memengang tanganya dan merayu Shivanya, "kau
ingin kalung bukan, aku akan memberimu kalung itu, jika kau mau menemaniku. Kau
sangat cantik dan..." Istri Viren muncul dan bertanya dengan heran, "apa yang
kau katakan pada pelayan?" Viren sedikit gugup, tapi menemukan alasannya, "aku
memberitahu dia kalau istriku terlihat sangat mengairahkan dan sexy saat
mengenakan perhiasan pengantin." Si istri sangat senang, tapi tidak bisa
menyembunyikan ras aherannya, "lalu mengapa kau mengatakan itu pada pelayan?"
Viren mengeluarkan kalung untuk menutup mulut istrinya. Istrinya saat senang.
Keduanya lalu berpelukan. viren mengatakan kata-kata rayuan pada istrinya tapi
matanya mengarah pada Shivanya. Shivanya mendengar semua perkataan Viren. Saat
Shivanya menoleh kearahnya, Viren mengedipkan mata pada Shivanya. Isti Viren
kemudian mengajak Viren pergi. Viren menurut.
Rgitik sedang menonton rekaman cctv bersama Arjun ketika
Shivanya masuk. Mereka sedang berdiskusi tentang pencuri perhiasan dikantor
mereka. Wajah pencuri itu muncul di layar CCTV, tapi tidak bisa di kenali karena
terlalu kabur. Shivanya menyarankan agar mereka mengidentifikasi pencuri dengan
melihat cincin yang di pakainya. Rhitik setuju, setelah di lihat lagi, mereka
mengenali kalau cincin yang di pakai pencuri itu adalah cincin Viren. Itu
berarti Virenlah pencurinya.
Rhitik memanggil Viren dan menanyainya. Semula Viren menyangkal
dan berteiak marah. Tapi Arjun bilang, "cincinmu jelas-jelas terlihat dalam
rekaman CCTV." viren terpaksa mengaku, "aku terpaksa melakukan itu demi memenuhi
tuntutan istriku akan perhiasan." Rhitik memperingatkan Viren agar tidak
mengulang hal itu lagi, "kalau tidak aku akan memberitahu seluruh keluarga
tentang kelakuanmu." Setelah berkata begiti Rhitik menyuruh Viren pergi. Arjun dengan heran bertanya, "mengapa kau melepaskan dia?" Rhitik menjawab, "aku tidak
ingin ada masalah dalam rumah."
Upacara Mahendi Rhitik dan Tanvi di mulai. Mereka duduk
berhadapan tapi di pisahkan oleh tirai. Musik dan tarian sedang berlangsung.
Rhitik duduk di samping Tanvi. Tanvi menunjukan design mahendi dengan tulisan
nama Rhitik. Rhitik menatap design itu dengan tatapan kagum. Seorang wanita
memanggil Shivanya yang agar mengambilkan contong mahendi lagi. Shivanya
mengangguk, dia lalu operi kelantai atas untuk mengambil contong Mahendi.
Viren muncul dan langsung memeluk Shivanya dari belakang.
Shivanya menolak. Viren mengejek Shivanya, "kau memberiku sinyal dan sekarang
menolakku." Shivanya kaget, "sinyal apa?" Viren menunjuk kearah baju yang di
pakai SHivanya, "aku yang memberikan baju itu, kau memakainya. Jadi berhentilah
berpura-pura." Viren memeluk Shivanya lagi.
Rhitik sedang duduk menikmati tarian dan nyanyian. Matanya
menatap sekeliling mencari Shivanya. Arun menarik Rhitik agar ikut menari.
Rhitik menurut. Tiba-tiba hpnya berbunyi. Rhitik minta izin pada Arjun untuk
mengangkat hpnya dulu. Dia berdiri di pintu. Diatasnya, Viren sedang memaksa
Shivanya. Shivanya memberontak dan menjatuhkan contong mahendi tepat di depan
Rhitik. Rhitik mengambil contoh itu dengan hera, dia memandang keatas dan
melihat apa yang sedang di lakukan Viren pada Shivanya.
Rhitik bergegas menaiki tangga dan menarik tangan Viren agar
menjauhi Shivanya. Dengan cemas, Rhitik memeluk SHivanya. Dia menyadari kalau
baju Shivanya terbuka, Rhitik membenarkannya. Dia lalu melepaskan jaketnya dan
memakaikannya pada Shivanya. Viren datang dan memberitahu Rhitik kalau Shivanya
menggodanya, "aku tidak tahu apa maunya gadis itu. Dia meminta aku membelikan
baju dan merayuku. Setelah aku memberinya baju itu, dia malah menuduhku."
Rhitik tidak percaya dengan perkataan Viren dia marah dan
mengancam Viren, "aku menganggapmu sebagai kakaku, tapi kau bersikap tidak tahu
malu pada wanita. Peri kau sekarang!" Viren bernajak peri dengan kesal. Rhitik
memberitahu Shibanya, 'aku tidak mengenalmu, tapi aku tidak terima kalau ada
yang berlaku kurang ajar padamu." Rhitik menuntun Shivanya peri dari tempat itu.
Mereka berpapasan dengan istri viren. Istri Viren heran melihat Rhitik menuntun
Viren. Rhitik memperingatkan istri Viren agar menjaga suaminya. Istri Viren
terlihat kebingungan. DIa hendak bertanya, tapi Viren melarangnya. Setelah
Rhitik peri, Viren memberitahu istrinya kalau dirinya memergoki Rhitik dan
Shivanya sedang bermesraan. Istri viren terkejut.
Rhitik sedang sibuk di depan laptiopnya. Arjun dan tanvi
melihat-lihat foto. Tanvi bertanya pada Rhitik, "Rhitik, kita akan bulan madu
kemana?" Rhitik menyuruh Tanvi memutuskannya sendiri.
Shivanya sedang tidur di kamarnya, Viren masuk dan hendak
memperkosanya. Shivanya memberontak. Viren mengancam Shivanya, "aku tahu kau
hanya berpura-pura. Kau harus melayani aku kalau tidak aku akan membongkar
kedokmu.."
Rhitik mencari hpnya. Arjun ikut-ikutan mencari, "mungkin kau
meninggalkannya dalam kantong baju sangeet." Rhitik ingat kalau dia meminjamkan
jaket Sangeetnya pada Shivanya. Rhitik bernajak pergi untuk menemui SHivanya.
Dia tiba di kamar Shivanya dan melihat Viren sedang memaksakan dirinya. Rhitik
dengan marah menghajar Viren. Perkelahianpun terjadi. Arjun datang untuk
memisahkan keduanya. Tapi Rhitik sudah sangat marah, tidak bsia di pisahkan.
Arjun segera keluar mencari perolongan. Lalu seluruh keluarga datang ke kamar
Shivanya dan coba memisahkan mereka.
DI hadapan keluarga dan istrinya, Viren menuduh Shivanya telah
mencuri perhiasannya istrinya. Istri Viren melihat perhiasan itu di atas tempat
tidur Shivanya dan percaya dengan apa yang di katakan suaminya. Rhitik
menyangkalnya, " itu bohong! Dia telah berkelakuan tidak senonoh pada Shivanya."
Istri viren membela suaminya dan mengatakan kalau Rhitik yang berohong. Rhitik
membela diri, "aku datang ke sini untuk mengambil jaket ku." Arjun menemukan
jaket Rhitik dan hpnya, "Rhitik mengatakan yang sebenarnya." Istri Viren tetap
percaya pada apa yang di katakan suaminya. Rhitik menunjukan bekas mahendi di
kurta Viren, "dia mendapatkan tanda itu saat Shivanya mendorongnya." Ymini
menatap Viren dengan tatapan tak percaya dan kecewa. Ankush menenangkan Rhitik
dan menyuruh semua orang bubar.
Tinggal Rhitik dan Shivanya. Rhitik menghibur Shivanya.
Shivanya melihat tangan Rhitik terluka, Dia segera mengambil obat dan mengobati
luka itu. Sebelum peri meninggakan Shivanya, Rhitik berpesan agar Shivanya
menutup danmengunci pintu kamarnya. Shivanya menurut. Begitu Rhitik pergi,
Shivanya hendak menutup pintu. Tapi Viren datang lagi. Dan mengancam Shivanya,
"kalau kau tidak setuju untuk melayaniku, aku akan memberitahukan rahasiamu pada
semua orang.." Viren menunjukan foto Rhitik memeluknya ketika memakaikan jaket.
Shivanya berkata, "foto ini palsu. Jika kau ungkapkan itu maka pernikahan Rhitik
akan berantakan."
Viren tidak perduli, "aku ingin tidur denganmu besok.
kalautidak foto ini akan kutunjukan pada semua orang dan memberitahu mereka
kalau kau menjebak Rhitik untuk menikmati kekayaannya." Setelahmengancam
Shivanya Viren pergi. Shivanya merasa tidak punya pilihan lain, "dia ingin tidur
dengan Naagin, sekarang naagin akan menunjukan wujudyang sebenarnya padanya.
Mereka telah membunuh orang tuaku. Sekarang giliranku menghabisi mereka.."
Sinopsis Naagin episode 6 by Meysha Lestari
PREV
NEXT